Bekasi, 23 Januari 2022 – Persoalan gizi dan berujung stunting akan terus mengganggu generasi penerus bangsa. Salah satu upaya menekan angka stunting adalah dengan pola konsumsi yang sehat dan bergizi. Oleh karena itu, Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) bekerjasama dengan PP Aisyiyah mengedukasi warga Bantargebang yang tinggal di sekitar rumah gizi.dengan mengadakan edukasi dan demo pengolahan pangan bergizi & ekonomis untuk Memenuhi Kebutuhan Gizi hadir sebagai pembicara antara lain Alimudin, S.Pd.I.,M.Si, Anggota DPRD Kota Bekasi, Yuli Supriati, Ketua Bidang Advokasi Kesehatan YAICI, Herawati, DFM, MM, Praktisi dan Konsultan Gizi

Alimudin, S.Pd.I.,M.Si, Anggota DPRD Kota Bekasi yang hadir di acara tersebut mengatakan, YAICI dan PP Aisyiyah telah memberikan program yang luar biasa terkait pemahaman dan edukasi untuk hidup sehat. Alimudin juga mengimbau masyarakat harus paham terkait konsumsi kental manis, “Bahwasannya susu kental manis itu adalah makanan tidak sesuai dengan 4 sehat 5 sempurna. Bahwasanya anak-anak kita, balita kita diberikan susu kental manis itu, bahwa tadi sudah dijelaskan bahwa susu kental manis itu proteinnya minim,“ ujar anggota DPRD Kota Bekasi dari fraksi PKS itu, Sabtu, 22 Januari 2022.

Herawati, DFM, MM, Praktisi dan Konsultan Gizi mengatakan banyak makanan sehat yang belum diterapkan oleh masyarakat Indonesia. Masyarakat kita lebih senang terhadap makanan-makanan yang instan, “Terlebih saat ini dengan banyaknya teknologi yang semuanya bisa dibeli dengan cara online. Padahal, kita bisa mendapatkan protein dan gizi dari makanan yang kita olah sendiri, seperti telur, ikan dan sayur-sayuran,” kata Herawati

Yuli Supriati Ketua Bidang Advokasi Kesehatan YAICI, mengatakan bahwa tidak sedikit di masyarakat kita masih menganggap kental manis adalah susu, “Setiap kami terjun ke masyarakat untuk memberikan edukasi terkait literasi gizi dan dampak kental manis di masyarakat, masih banyak ibu-ibu yang memberikan kental manis kepada anaknya, padahal kental manis gizinya sedikit dan lebih banyak gulanya,” papar Yuli yang juga sering dimintai tolong oleh masyarakat terkait kendala BPJS Kesehatan

Perlu diketahui, sebanyak lebih dari 10 ribu masyarakat dari 30 Provinsi di Indonesia telah terpapar edukasi gizi khususnya mengenai kandungan gizi susu kental manis dan dampaknya bila dikonsumsi oleh balita.

YAICI melakukan penelitian konsumsi pada ibu hamil, dan hasilnya cukup mengagetkan ternyata 71% ibu mengkonsumsi SKM sebagai asupan gizi selama hamil. Sebanyak 60,6% ibu mengkonsumsi SKM sebanyak 3-6 takaran sendok. Oleh karena itu YAICI akan terus berkomitmen untuk memberikan edukasi gizi dan juga advokasi mengenai susu kental manis.

Galeri

      

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

English EN Indonesian ID