Tingginya Pendidikan Warga Depok Tidak Menjalani Penerapan Pola Hidup Sehat

Depok sudah selama bertahun-tahun ini menjadi salah satu kota satelit Ibu Kota yang paling pesat perkembangannya. Bayangkan saja 30 tahun lalu kota ini sering disebut tempat jin buang anak karena saking jauhnya dengan ibu kota. Namun, sekarang kota ini menjadi kota seribu umat yang nyaman dijadikan tempat tinggal para pekerja yang mengais rezeki di ibukota.

Rabu 7 April 2021 Yaici bersama Aisyiyah cabang depok melakukan edukasi gizi di daerah Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.

Acara dimulai pukul 13.00 WIB dengan peserta 15 ibu yang memiliki balita di Posyandu Teratai, Jalan Musi I, Depok II Timur.

Dengan dibantu ibu Yuhartati Kader Aisyiyah Cabang Depok dan kader posyandu lainnya, Yuli Supriati Bidang Advokasi Yaici mengedukasi warga bagaimana pentingnya asupan gizi anak sebagai investasi keluarga.

Dari sosialisasi kali ini dapat ditarik kesimpulan para ibu sudah teredukasi. Terlihat dari pengetahuan ibu tentang gizi dan isi piringku. Terutama saat ditanya mengenai ASI, hampir semua peserta memberikan ASI eksklusif untuk balitanya.

Hal yang menarik dari sosialisasi kali inI adalah pengetahuan para ibu sudah baik mengenai asupan gizi yang baik untuk anak. Akan tetapi dengan pengetahuan baik yang dimiliki ini masih banyak para ibu yang tidak menerapkan dalam keluarga. Terbukti dengan masih adanya anak-anak yang mengkonsumsi jajanan tidak bergizi hingga kental manis.

Pada lokasi sosialisasi kita kali ini, kita pilih lokasi dengan keluarga yang tidak ada kesulitan ekonomi dan bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hanya saja walau dari segi ekonomi sudah bisa terpenuhi, lagi-lagi kebiasaan pola asuh orang tua terkhusus para ibu masih aja mengikuti kemauan anak tanpa memperhatikan kandungan gizi yang baik dan seimbang yang seharusnya dikonsumsi anak.

#TEMUANYAICI saat sosialisasi di Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, masih ditemukan anak-anak berumur 7 – 10 tahun yang mengonsumsi kental manis setiap hari.

Adanya fenomena mengkonsumsi kental manis ini walaupun ekonomi keluarga sudah mapan dan pendidikan orang tua yang memumpuni, membuat YAICI sangat prihatin.

Keprihatinan masih saja ditemukan anak yang mengkonsumsi kental manis sebagai minum tunggal susu membuat Yaici tidak pernah berhenti untuk melakukan sosialisasi mengenai peruntukan kental manis yang tepat.

Semoga dengan pemberian materi yang berisi edukasi susu dan menu MPASI bisa bermanfaat dan dapat menyebarkan baikan ke keluarga yang lain.

*NB : dalam melakukan sosialisasi edukasi ini kami tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19 dengan pengecekan suhu badan,, mengatur jarak duduk antara peserta dan memastikan seluruh peserta menggunakan masker dan sanitizer.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *