Cirebon, 19 September 2019 Dalam acara Sosialisai Gerakan Aisiyah Sehat (GRASS) dengan tema “PENCEGAHAN STUNTING DAN BIJAK KONSUMSI SUSU KENTAL MANIS (SKM)

DALAM UPAYA MEMPERSIAPKAN GENERASI EMAS 2045″ yang di laksanakan di Gedung Olahraga Talun,desa Sampiran, kecamatan Talun, kabupaten Cirebon.

Sebagaimana diketahui, tujuan Sosialiasi ini adalah memunculkan kepedulian semua pihak untuk mewujudkan lingkungan yang berkualitas bagi anak. Persoalan tingginya kasus gizi buruk di kabupaten Cirebon menjadi concern banyak pihak. Termasuk Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) kabupaten Cirebon merasa prihatin atas peningkatan kasus gizi buruk di wilayahnya dari tahun ke tahun.

Betapa tidak. Data yang dirilis Dinas Kesehatan kabupaten Cirebon selama tiga tahun terakhir, menunjukkan peningkatan tajam kasus gizi buruk dari tahun ke tahun. Jika pada 2016 ditemukan 225 kasus gizi buruk, di tahun 2017 jumlahnya meningkat menjadi 233 kasus. Dan pada tahun 2018 terdapat peningkatan gizi buruk menjadi 306 kasus.

Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Bogor, dr Edi Susanto.

Ada korelasi antara SKM dengan gizi buruk yang terjadi di wilayah Cirebon.

“Tentu ada korelasinya. SKM itu makanan pendamping. Kandungan susu pada SKM sangat sedikit, sementara kandungan gula mencapai hingga 70 persen.  Jadi tidak bisa kalau SKM dikasih untuk minum susu anak. Akan beresiko terhadap kesehatan anak dari sisi gizi, karena gizi anak tidak tercukupi,” tegasnya dalam acara Sosialisasi Gerakan Aisyiyah Sehat di Desa Sampiran , Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon.

Majelis Kesehatan PP Muhammadiyah Ibu Diah Lestari Budiarti, SKM, MM

Menjelaskan pengertian stunting dan memberikan motto pencegahan Stunting itu penting. Cirebon juara 2 untuk stunting, itu sangat memprihatinkan. Bersama-sama agar stunting itu turun di Indonesia khususnya di Cirebon.

Di Aisiyiyah mempunyai pengertian bahwa bukan hanya pendek tetapi gagal tumbuh. Edukasi bukan hanya untuk ibu-ibu hamil tetapi juga ke para calon ibu, remaja putri. Menjelaskan ciri-ciri  dan akibat stunting. Ada 3 cara penyegahan stunting. Pertama, pola asuh yang baik, gizi seimbang yang berhubungan dengan pola makan, dan sanitasi. Bu Diah mempraktekkan 6 cuci tangan yang benar dengan air. Ada 14 hal yang bisa dilakukan untuk pencegahan stunting yang bisa dilihat liflet yang telah diberikan.

Paparan ditutup dengan pernyataan “Pendek itu belum tentu stunting. Stunting sudah pasti pendek.”(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

English EN Indonesian ID