Lampung, 29 November 2018 – PP Muslimat NU menyelenggarakan edukasi gizi untuk masyarakat dalam kegiatan “Sosialisasi Cerdas Memilih Pangan Anak dan Bijak Menggunakan Susu Kental Manis” di Lampung. Hadir sebagai pembicara Dr. Lusi Darmayanti, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Prov. Lampung, Dra. Syamsuliani, Apt.MM, Kepala Balai BPOM Lampung, Dra.Hj. Susiyati, PP Muslimat NU PW Lampung serta Ketua Harian Yayasan Abhiparaya Insan Cendikia Indonesia Arif Hidayat.

Pelaksanaan Sosialisasi bertujuan untuk mengedukasi masyarakat Lampung agar memahami pentingnya tentang gizi anak sejak dini dan memahami tumbuh kembang anak, acara dihadiri sejumlah Muslimat NU dari 8 Kabupaten / Kota di seluruh Lampung sekitar 150 peserta dan jajaran Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.

Ketua PP Muslimat NU Dra.Hj.Susiyati mengatakan, sosialisai saat ini PP Muslimat NU berkerjasama dengan Yayasan Insan Cendikia (YCI) yang sama sama peduli kesehatan, terutama kesehatan terhadap anak anak soal gizi, ujarnya.

Menurutnya, saat ini pemerintah sedang giat menggerakan program mencegah stunting, dimana pak Presiden melalui Kemenkes RI terus bergerak dalam mengatasi persoalan stunting, kata dia.

” Stunting merupakan salah satu penyebab dari asupan gizi yang kurang cukup,” kata Susiyati Ketua PP Muslimat NU.

Mengapa sosialisasi saat ini mengangkat  Susu Kental Manis (SKM), karena kita tau saat ini masih banyak masyarakat yang belum memahami bahwa SKM bukan merupakan pengganti Air Susu Ibu (ASI), jelas dia.

SKM tidak baik dikonsumsi oleh anak anak,apalagi balita yang butuh tumbuh kembang dengan sempurna. SKM banyak mengandung gula yang cukup tinggi,  jadi tidak baik yang bisa berdampak obisitas.

” Salah satu penyebab stunting bisa saja terjadi dampak dari balita meminum SKM yang tidak diperuntukan bagi balita,” tegas Susiyati.

Maka, saat ini PP Muslimat NU bersama Yayasan Insan Cendikia Indonesia dan para pemangku kepentingan di Provinsi Lampung baru road show di delapan Kabupaten/ Kota. Insya Allah kedepan akan lebih luas untuk mengcover seluruh Kabupaten/Kota Se Lampung, tandasnya.

Sementara, Ketua PW Muslimat NU Lampung, Sri Dwi Ningsih menambahkan,  masyarakat dibawah kurang begitu paham, bahwa Susu Kental Manis (SKM) bukan pengganti air susu ibu, juga bukan pula susu yang harus dikonsumsi anak anak, karena kandungan gulanya terlalu tinggi yang berakibat sebagi penyebab obesitas.

Bukan hanya malnutrisi, obesitas juga salah satu dari persoalan gizi. Maka saat ini tugas Muslimat NU para ibu ibu terus memberikan sosialisasi akan pentingnya ASI sebagai satu satunya gizi kelengkapan yang berimbang, agar anak anak,balita tumbuh kembangnya lebih baik, ujar dia.

” Diharapkan ibu ibu yang sudah mengikuti kegiatan ini bisa mengedukasi langsung ke masyarakat sekitar,seperti di posyandu,” jelas dia.

Hal ini seperti yang diatur BPOM nomor 31, tentang label pangan olahan melarang menggunakan Susu Kental Manis (SKM) sebagai minuman tunggal, tegasnya.

Selanjutanya aturan menggunakan Susu Kental Manis( SKM) tertera dalampasal 45 agar mencantumkan tulisan “Perhatikan! Tidak untuk megganti Air Susu Ibu (ASI) atau tidak cocok untuk bayi sampai usia 12 bulan, tidak dapat digunakan sabagai satu satunya sumber gizi, terangnya.

Sosialisasi ini merupakan bagian dari road show ditiga kota , yakni Semarang, Lampung dan Surabaya dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) untuk membangun generasi emas Indonesia tahun 2045.

Jadi, PP muslimat NU menggandeng pimpinan muslimat di delapan cabang di Kabupaten di Provinsi Lampung dengan seluruh peserta mencapai 500 cabang Muslimat Se Indonesia .

” Semoga tahun depan kita juga akan edukasi didaerah daerah lain,” harapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

English EN Indonesian ID