YAICI bersama Majelis Kesehatan Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah melanjutkan kerjasama dalam penelitian konsumsi kental manis pada masyarakat marjinal di provinsi Yogyakarta, meliputi 4 kabupaten; Sleman, Kulon Progo, Gunung Kidul dan Bantul.
Sebelum melakukan penelitian YAICI memberikan pembekalan kepada kader-kader yang akan turun ke lapangan. Untuk lebih mempererat hubungan kerjasama YAICI melakukan audiensi dengan pengurus baru yang terpilih untuk periode 2022 – 2027 yang dipimpin oleh Dr. APT. Salma Orbayina.,M.Kes, didampingi oleh Ketua Majelis Kesehatan PP Aisyiyah terpilih, Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat.

Ketua Umum PP Aisyiyah dan Ketua Majelis Kesehatan menyambut baik lanjutan kerjasama antara YAICI dengan PP Aisyiyah di tahun 2023, yang merupakan lanjutan kerjasama yang telah terjalin sejak 2019. Beliau menekankan bahwa kerjasama yang telah terjalin ini harus membawa manfaat bagi kedua belah pihak dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat umum luas.
Agenda berikutnya tim YAICI bersama dengan kader Aisyiyah melakukan kegiatan penelitian dengan mengambil sampel responden sebanyak 1000 ibu balita yang dimulai sejak tanggal 7 hingga 8 Juni 2023.
Hasil dari pengambilan 3 sample di wilayah Bantul, ditemukan satu ibu yang mengonsumsi kental manis yang diberikan kepada keluarganya termasuk anak balitanya, namun Ia mengakui kental manis dengan cara diseduh dan diberikan kepada balitanya tidak diberikan secara rutin. Namun frekuensi konsumsi kental manis ketika bulan puasa tahun ini dapat dikatakan hampir setiap hari digunakan sebagai topping dan tambahan minuman untuk berbuka.

   
Sementera di Sleman salah satu responden yang diwawancarai mengaku bahwa Ia rutin mengonsumsi kental manis minimal satu hari sekali saat malam atau pagi ketika merasa lapar. Kasus lain ditemukan pula oarang tua yang rutin mengkonsumsi kental manis secara rutin, namun berat badannya tidak naik malah semakin kurus.
Hasil temuan di 4 Kabupaten Daerah Istimewa Yogyakarta kental manis dipergunakan untuk tambahan pada minuman saat berbuka puasa dan juga sebagai bahan topping pada makanan baik untuk anak-anak ataupun orang dewasa. Artinya dari 12 responden yang diwawancara rata-rata ibu sudah menggunakan kental manis sesuai peruntukannya. Namun demikian yang perlu diperhatikan adalah frekuensi dan jumlah konsumsi kental manis bagi keluarga. Hal ini dikarenakan 1 sachet atau setara dengan 50-gram kental manis mengandung sekitar 25–30-gram gula. Sedangkan batas konsumsi gula garam dan lemak harian yang disarankan oleh Kemenkes hanya 50-gram perhari atau setara 4 sendok makan gula. Artinya, sekali konsumsi kental manis sudah hampir memenuhi batas konsumsi gula harian. Konsumsi kental manis yang dilakukan oleh para responden banyak dipengaruhi oleh iklan TV, iklan produk di spanduk yang memberikan informasi yang salah sejak 1 abad.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

English EN Indonesian ID