Padang,  5 November 2019 – Kesalahan pola asuh menjadi faktor penyumbang gizi buruk pada anak di beberapa daerah dengan prevalensi stunting yang tinggi. Hal ini erat kaitannya dengan pola pemberian  makanan sehari-hari untuk menunjang pertumbuhan balita. Anak akan mempunyai pertumbuhan yang baik meskipun dalam kondisi ekonomi lemah, jika ibu memberikan pola asuh yang baik dalam pemberian makanan sehari-hari.

 

 

Sumatera Barat, sebagaimana diketahui merupakan salah satu propinsi dengan prevalensi stunting tinggi, yaitu mencapai 30,8%. Berdasarkan  data Dinas Kesehatan Sumatera Barat, sepanjang 2018, terdapat 6.793 bayi usia di bawah dua tahun (baduta) bergizi buruk, 15.942 baduta bertubuh pendek (stunting), 6.685 bayi berbadan sangat kurus.  Tidak saja baduta, kondisi memprihatinkan juga terjadi pada anak di bawah lima tahun (balita). Sedikitnya, 28.898 anak terdata kurang gizi. Sebanyak 59.641 balita stunting, dan 19.667 orang berbadan sangat kurus. Jika ditotalkan, jumlah baduta dan balita mencapai 137.626 orang. Masing-masing, 35.691 orang kurang gizi. Lalu, 75.583 bayi mengidap stunting dan 26.352 bayi berbadan sangat kurus.

 

 

Disamping kondisi ekonomi, akar dari ketidak seimbangan gizi ini disebabkan kurangnya pemahaman masyarakat mengenai kebutuhan gizi keluarga, jenis makanan hingga pengaturan ragam makanan. Karenanya, saat ini Provinsi Sumatera Barat pun gencar melakukan pelatihan dan edukasi gizi, baik untuk tenaga kesehatan maupun langsung ke masyarakat umum.

 

 

Selaras dengan upaya pemerintah provinsi tersebut, Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) bersama Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Sumatera Barat menyelenggarakan edukasi Pangan Sehat Bergizi. Hadir dalam kesempatan tersebut dr. Hj. Merry Yuliesday, Kepala Dinas Kesehatan  Prov. Sumatera Barat, Drs. Martin Suhendri M. Farm, Apt.,  Kepala Balai BPOM Prov. Sumatera Barat, Dra. Noor Rochmah Pratiknya, Wakil Majelis Kesehatan PP Aisyiyah, dan Arif Hidayat, SE.MM, Ketua Harian YAICI.

 

 

 

 

 

//SUMBAR//__

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

English EN Indonesian ID