Netty Prasetiyani Heryawan, MSc sangat mendukung usaha yang dilakukan YAICI dalam mengedukasi masyarakat terkait susu kental manis.

Persoalan gizi buruk, stunting dan sebagainya adalah persoalan hulu ke hilir. Saat menyuarakan isu kesehatan baik stunting, gizi buruk memang kesannya isu ini adalah isu yang tidak seksi dan strategis. Belum lagi mendekonstruksi, men mindset paradigma seseorang itu tidak mudah. Ditambah peran keluarga juga yang suka menduplikasi kebiasaan yang sering dilakukan, Seperti halnya menjadikan SKM sebagai susu.

Menurut Netty cara berpikir terlalu disederhanakan atau simplifikasi saat memberikan SKM dalam sembako bantuan covid19 dengan alasan sebagai pengganti gula. Ujar Netty saat ditemui YAICI di Gedung Nusantara 1 DPR RI, Rabu 26 Agustus 2020

Netty mengaku karena ayah beliau abri jadi dari dulu beliau dapat dan minumnya susu bubuk kalengan, “mungkin adik saya dulu dikasih (susu kental manis) sama ibu saya” lanjut netty.

“Tapi alhamdulillahnya dari dulu hingga sekarang saya tidak pernah menjadikan skm sebagai susu ditambah suami saya dari dulu sukanya yang alami seperti memberikan susu alami ke saya maupun ke anak-anak. Sehingga Kental Manis dirumah ada, tapi hanya dijadikan tambahan saat membuat roti saja”.

Secara menyeluruh Komisi IX dalam hal terkait kepentingan masyarakat adalah satu suara. Sehingga ini menjadi catatan ibu netty sendiri terkait Susu Kental Manis ini.

Karena saat ini Komisi IX sedang sidang terkait anggaran 2021 sehingga DPR RI akan bertemu dengan semua mitra termasuk di dalamnya BPOM dan insya allah beliau akan  membantu untuk membicarakan ini ke BPOM untuk menekan penggunaan SKM di masyarakat yang masih menggunakan SKM

Hanya saja jika ada satu kepentingan elit atau partai politik ini yang harus kita terus suarakan. Dan memang harus sabar karena  tentunya  pihak  produsen  tidak  mau rugi  jadi  ada  ruang kompromi di situ antara pemerintah dan responden.


Diakhir audiensi Ibu Netty akan membantu YAICI agar mendapat waktu audiensi dengan pimpinan Komisi IX DPR RI agar diagendakan. Beliau juga mengajak YAICI bersinergi dengan PP Salimah (Organisasi Massa Persaudaraan Muslimah) terkait kesehatan ibu dan anak terkhusus isu susu kental manis.

Galeri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

English EN Indonesian ID